Sabtu, 04 Mei 2013

Postingan 2 : Dampak Deregulasi dan Persaingan Terhadap Hubungan Retail dan Pemasok Domestik



Ir.Dedie S.Martadisastra.S.E.M.M
BAB 3
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
3.1 Pertumbuhan Usaha Ritel dan Pemasok Domestik
3.1.1  Pertumbuhan Usaha Ritel
                Ritel bertumbuh, peritel ,modern cenderung tetap berhati-hati untuk memilih pusat pembelanjaan. Mall dengan konsep yang terpadu dan dinamis akan menggiring lebih banyak peritel serta berpeluang menaikan harga, sebaliknya mall dengan konsep yang tidak berimbang akan sulit menaikan harga. Pasar modern sebenarnya adalah usaha dengan tingkat keuntungan yang tidak terlalu tinggi, namun bisnis ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Perbedaan utama dari tiga karakteristrik pasar modern adalah luas lahan usaha dan jumalah item atau jenis barang yang diperdagangkan.
            Minimartek merupakan jenis pasar modern yang agresif memperbanyak jumlah gerai dan menerapkan dalam system franchise dalam memperbanyak jumlah gerai.
3.1.2 Strategi Pengembangan Ritel Moderen
                Untuk menang menggunakan konsep “Terbesar” ini peritel perlu memiliki salah satu konsep pertambahan lainnya apakah itu “termurah”, “tercepat”, atau “termudah”. Menjadi yang “termudah” janganlah menjual barang dengan keuntungan yang tipis haruslah memiliki kemampuan perencanaan dan perhitungan yang ekstra teliti dalam pengelolaan biaya oprasional. Untuk meningkatan stratgi ini peritel harus berkerja keras dan kereatif mengikuti perkembanganuntuk mencari produk, model, dan teknologi baru.
            Banyak peritel bidang jasa mengiklankan bahwa mereka memberikan pelayanan “tercepat”. Dengan semakin sibuknya orang bekerja, kemacetan yang semakin panjang dan lama menyebabkan waktu yang dimiliki orang untuk berbelanja semakin terbatas. Konsep strategi terakir dan tersulit adalah menjadi yang “termudah”, peritel menjanjikan berbagai kemudahan dan solusi kebutuhan pelanggan.
3.1.3 Peranan Pemasok Domestik
                Tingkat persaingan seperti sekarang ini, rentail modern lebih menuntut pemasok untuk memindahkan alkoasi biaya pemasaran dan distribusi mereka kepada pos yang berdampak langsung terhadap tingkat harga. Promosi langsung di tingkat toko atau pemberian diskon kepada toko dinilai kurang berdampak terhadao peningkatan dan pembentukan brand image maupun awarwnwss merek mereka dipasar.
            Salah satu  program yang telah diluncurkan dan diandalkan karena mempunyai pengaruh yang cukup baik adalah program OVOP yang diterapkan oleh kementrian UKM & koperasi. Tahun 2001 FAMA telah berhasil memasarkan produk local ke 150 gerai hypermarket dan supermarket, 3000 minimarket dan outlet-outlet sebagai agen grosir. Adapun jumlah komoditas yang sudah didata yang dinilai sangat  potensial dikembangkan melalui OVOP sebanyak 103 jenis.

Nama     : Wuri Ismawati
NPM      : 27211476
Kelas     : 2EB08
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar