Ir.Dedie S.Martadisastra.S.E.M.M
BAB 3
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
3.1 Pertumbuhan Usaha Ritel dan
Pemasok Domestik
3.1.1 Pertumbuhan Usaha Ritel
Ritel bertumbuh, peritel ,modern
cenderung tetap berhati-hati untuk memilih pusat pembelanjaan. Mall dengan
konsep yang terpadu dan dinamis akan menggiring lebih banyak peritel serta
berpeluang menaikan harga, sebaliknya mall dengan konsep yang tidak berimbang
akan sulit menaikan harga. Pasar modern sebenarnya adalah usaha dengan tingkat
keuntungan yang tidak terlalu tinggi, namun bisnis ini memiliki tingkat
likuiditas yang tinggi. Perbedaan utama dari tiga karakteristrik pasar modern
adalah luas lahan usaha dan jumalah item atau jenis barang yang diperdagangkan.
Minimartek merupakan jenis pasar
modern yang agresif memperbanyak jumlah gerai dan menerapkan dalam system
franchise dalam memperbanyak jumlah gerai.
3.1.2
Strategi Pengembangan Ritel Moderen
Untuk menang menggunakan konsep
“Terbesar” ini peritel perlu memiliki salah satu konsep pertambahan lainnya
apakah itu “termurah”, “tercepat”, atau “termudah”. Menjadi yang “termudah”
janganlah menjual barang dengan keuntungan yang tipis haruslah memiliki
kemampuan perencanaan dan perhitungan yang ekstra teliti dalam pengelolaan
biaya oprasional. Untuk meningkatan stratgi ini peritel harus berkerja keras
dan kereatif mengikuti perkembanganuntuk mencari produk, model, dan teknologi
baru.
Banyak peritel bidang jasa
mengiklankan bahwa mereka memberikan pelayanan “tercepat”. Dengan semakin
sibuknya orang bekerja, kemacetan yang semakin panjang dan lama menyebabkan
waktu yang dimiliki orang untuk berbelanja semakin terbatas. Konsep strategi
terakir dan tersulit adalah menjadi yang “termudah”, peritel menjanjikan
berbagai kemudahan dan solusi kebutuhan pelanggan.
3.1.3 Peranan Pemasok Domestik
Tingkat persaingan seperti sekarang
ini, rentail modern lebih menuntut pemasok untuk memindahkan alkoasi biaya
pemasaran dan distribusi mereka kepada pos yang berdampak langsung terhadap
tingkat harga. Promosi langsung di tingkat toko atau pemberian diskon kepada
toko dinilai kurang berdampak terhadao peningkatan dan pembentukan brand image
maupun awarwnwss merek mereka dipasar.
Salah satu program yang telah diluncurkan dan diandalkan
karena mempunyai pengaruh yang cukup baik adalah program OVOP yang diterapkan
oleh kementrian UKM & koperasi. Tahun 2001 FAMA telah berhasil memasarkan
produk local ke 150 gerai hypermarket dan supermarket, 3000 minimarket dan
outlet-outlet sebagai agen grosir. Adapun jumlah komoditas yang sudah didata
yang dinilai sangat potensial
dikembangkan melalui OVOP sebanyak 103 jenis.
Nama : Wuri Ismawati
NPM : 27211476
Kelas : 2EB08
Nama : Wuri Ismawati
NPM : 27211476
Kelas : 2EB08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar