Selasa, 06 November 2012
SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Siapkah Koperasi Menghadapi EraGlobalisasi ?
Globalisasi tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi. Siap atau tidak siap kita harus tetap berhadapan dengan globalisasi. Namun, arus globalisasi tidak selamanya berdampak positif tapi juga bisa berdampak negatif pada diri kita. Oleh karena itu, kita harus mempunyai penyaring (filter) supaya kita bisa menghadapi globalisasi dan kita tidak terlindas oleh jaman.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terikat dan memngaruhi satu sama lain yang melintasi Negara globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana Negara – Negara diseluruh dunia mempunyai suatu kekuatan pasar yang semakin terintergrasi dengan tanpa rintangan batas territorial Negara. Distu sisi globalisasi perekonomian akan membuka peluang pasar produk dari dalam negri ke pasar internasional secara kompetitif. Namun disisi lain juga membuka produk –produk global ke pasar domestic.
Pada umumnya telah kita ketahui, hampir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, sudah memasuki era yang sudah sering sekali diperbincangkan, “Era Globalisasi“. Era Globalisasi ini masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan bebas. Bagi Indonesia, era globalisasi ini penting adanya untuk membuka tertutupnya usaha, khususnya untuk KOPERASI.
Pada saat ini persaingan dunia usaha semakin mengglobal dan sarat akan persaingan yang maha hebat maka dari itu setiap perilaku ekonomi tak terkecuali koperasi bila inggin terus bertumbuh harus memiliki daya saing yang hebat. Pada kasus koperasi di Indonesia terdapat banyak pihak yang memprihatinkan kemampuan badan usaha ini dalam memenuhi tuntutan arus globalisasi tersebut. Apabila koperasi tidak segera melakukan perubahan sebagai salah satu perilaku ekonomi yang mendapat dukungan konsistusi, maka tidak mustahil koperasi akan terus tertinggal dan lambat laun akan terabaikan.
Kehawatiran tersebut tentunya didasari oleh suatu analis kondisi koperasi yang ada dilapangan dan nilai – nilai dasar koperasi yang melekat pada diri koperasi itu sendiri. Tetapi nilai – nilai dasar kekeluargaan, kesetiakawanan, gotong royong, kebersamaan dipandang kurang dapat dijadikan sebagai factor kekuatan bagi koperasi dalam menghadapi pasar global. Nilai dasar koperasi kurang dapat merespons dan mengadopsi setiap perubahan lingkungan
Maka dari itu untuk menghadapi globalisasi ini koperasi perlu mendapatkan perhatian yang besar. Banyak masalah yang harus dibenahi koperasi untuk menghadapi dunia globalisasi ini. Karena jika tidak kita benahi dari sekarang maka koperasi lambat laun akan tengelam dengan semakin melesatnya perusahan – perusahaan swasta yang dikuasi oleh orang asing. Dan terlebih lagi sekarang banyak masyarakat yang tidak mengerti koperasi. Karena koperasi sudah mulai tengelam.
Banyak sekali sekarang perusahaan perusahaan yang menawarkan simpan pinjam kepada kariawannya. Atau bank bank yang menawarkan kredit kepada para nasabahnya. Sedangkan koperasi sudah mulai jarang peminatnya karena perusahaan swasta menjadi lebih dominan dalam kondisi pasar Indonesia
• Dampak poitif globalisasi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana tambahan untuk prmbangunan ekonomi
• Dampak negative globalisasi ekonomi
1. Mengahambat pertumbuhan sector industry
2. Memperburuk neraca pembayaran
3. Sector keuangan semakin tidak stabil
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Pada saat ini persaingan dunia usaha semakin mengglobal dan sarat akan persaingan yang maha hebat maka dari itu setiap perilaku ekonomi tak terkecuali koperasi bila inggin terus bertumbuh harus memiliki daya saing yang hebat. Pada kasus koperasi di Indonesia terdapat banyak pihak yang memprihatinkan kemampuan badan usaha ini dalam memenuhi tuntutan arus globalisasi tersebut. Apabila koperasi tidak segera melakukan perubahan sebagai salah satu perilaku ekonomi yang mendapat dukungan konsistusi, maka tidak mustahil koperasi akan terus tertinggal dan lambat laun akan terabaikan.
Maka dari itu koperasi Indonesia sepertinya belum siap untuk menghadapi globalisasi karna masih banyak yang harus dibenahi.
http://anggita-nurul.blogspot.com/2012/10/cara-mensosialisasikan-koperasi-pada.html
cara pengsosialisasian koperasi kepada masyarakat
CARA PENGSOSIALISAIAN KOPERASI KEPADA MASYARAKAT
Sebenarnya koperasi mempunyai kelebihan yang bisa menjadikan koperasi sebagai sebuah bentuk badan usaha yang cukup prospektif di Indonesia. Tetapi karena kurangnya perhatian dan kurangnya promosi untuk mengenalkan koperasi pada masyarakat, maka masyarakat hanya tau koperasi adalah lembaga keuangan yang didirikan berdasarkan rasa kekeluargaan saja. Tidak tau apa tujuan, prinsip, dan kegiatan yang dilakukan koperasi.
Jadi, bila Koperasi dianggap kecil, tidak berperan, dan merupakan kumpulan serba lemah, itu terjadi karena adanya pola pikir yang menciptakan demikian.Singkatnya, Koperasi adalah untuk yang kecil-kecil, sementara yang menengah bahkan besar, untuk kalangan swasta dan BUMN. Di sinilah terjadinya penciptaan paradigma yang salah.
Tidaklah sulit untuk mensosialisasikan koperasi kepada msyarakat , yang kita butuhkan adalah sarana dan prasarana untuk mempromosikan hal tersebut . salah satunya adalah pentingnya penggunaan media massa untuk mempromosikan uasaha kita, selain itu ketekunan para pengurus koperasi yang tidak boleh bermalas-malasan untuk mempromosikannya. Walaupun kita sudah menyerahkan promosinya kepada media mssa namun tetap saja kita butuh bergerak agar proses pensosialisasian tidak berhenti sampai disini.
Terkait dengan kelemahan yang masih dimiliki oleh koperasi, ada beberapa solusi yang sudah dijalankan oleh pemerintah seperti penambahan modal, pelatihan manajemen, dan bantuan perizinan agar koperasi memiliki posisi tawar lebih baik. Usaha lain yang harus didorong adalah melibatkan pemuda dalam pengelolaan koperasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi lambatnya akselerasi pengembangan koperasi di Indonesia dikarenakan sebagian besar koperasi masih menganut asas senioritas. Sebagian besar koperasi dipimpin oleh orang yang sama dalam waktu puluhan tahun. Mereka yang sudah berusia tua relatif sulit untuk menerima perubahan dan melakukan percepatan aktivitas.
Untuk meningkatkan daya jual koperasi, yang akan saya lakukan adalah membuat koperasi lebih bagus lagi. Membuat koperasi agar terlihat menarik supaya masyarakat tertarik untuk membeli di koperasi mungkin dengan cara mengecat dinding koperasi dengan warna-warna yang indah, menyediakan AC, ruangan tertata dengan rapi dan menyediakan pelayanan yang baik sehingga masyarakat puas. Dan tidak hanya itu, koperasi pun memerlukan sarana promosi untuk mengekspose kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh masyarakat umum seperti badan usaha lainnya salah satu caranya dengan menyebarkan brosur dan membuat spanduk agar masyarakat mengetahuinya. Dengan cara ini diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di koperasi. Dan koperasi tidak kalah bersaing dengan badan usaha swasta seperti yang sekarang marak bermunculan misalnya alfamart dan indomart yang pasarnya sudah tersebar diseluruh Indonesia.
Oleh karena itu peran pemuda untuk menggerakkan koperasi sangat diperlukan. Sejarah bangsa ini mencatat peran generasi muda dalam berbagai peristiwa penting bangsa. Ketika para pendahulu kita mencetuskan ”Sumpah Pemuda” pada tanggal 28 Oktober 1928 maka lahirlah sebuah semangat baru yang melanda bangsa Indonesia. Melalui semboyan “satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa” mereka berhasil mengajak bangsa kita bersatu guna mewujudkan kemerdekaan. Sebelum peristiwa tersebut beberapa mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Boedi Oetomo telah mulai menyemai benih persatuan bangsa melalui jalur organisasi. Dalam sejarah Indonesia, pemuda selalu memiliki peranan luar biasa sebagai “avant garde” (ujung tombak) perubahan.
Pemerintah juga harus turun langsung dalam memperkenalkan koperasi ke masyarakat. Misalnya mengadakan seminar-seminar di rukun tetangga (RT), mengenalkan peraturan-peraturan koperasi dan fungsi koperasi itu sendiri pada masyarakat, mengadakan tanya jawab tentang koperasi supaya masyarakat mengerti apa yang harus mereka lakukan jika bergabung dengan koperasi. Menjelaskan tentang pentingnya simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai sumber modal utama koperasi, agar nantinya masyarakat yang menjadi anggota koperasi lebih memahami mengenai kewajibannya untuk mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berasal dari simpanan pokok tersebut yang nantinya berguna untuk kepentingan bersama bagi setiap anggota koperasi. Memberikan penjelasan mengenai prinsip koperasi untuk memotivasi kembali warga agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi dalam upaya mempertinggi kualitas dan kehidupan masyarakat .
Kita juga bisa memanfaatkan media teknologi yang sekarang sudah maju, mulai dari internet atau media massa masyarkat. Mengiklankan koperasi lewat media menurut saya sudah cukup . Mengiklankan bagaimana kegiatan koperasi, visi dan misi yang di anut, tujuan yang akan dicapai, keuntungan apa yang akan didapat . Dengan pemanfaatan dunia maya (internet) bisa juga dijadikan penguatan jejaring baik internal maupun eksternal lembaga. Bisa dijadikan pula sebagai media kerjasama antara satu lembaga dengan lembaga lainnya dan hasilnya tidak sedikit justru muncul lembaga yang menjadi besar karena jalur “online”nya.
Para pemuda bisa jadi lebih memilih berkarir di perusahaan besar karena melihat potensi koperasi yang tidak menjanjikan. Karena itu perlu dukungan dari pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan insentif khusus seperti permodalan agar pemuda mau terlibat dalam kepengurusan koperasi. Perubahan pola pikir dari keinginan untuk menjadi pegawai menjadi mental wirausaha harus senantiasa ditumbuhkan. Motivasi untuk merubah tantangan dan kelemahan yang ada di koperasi menjadi peluang yang menjanjikan harus senantiasa disampaikan kepada para pemuda.
Untuk itu membutuhkan keterlibatan sekolah, karang taruna dan perguruan tinggi dalam membentuk karakter pemuda yang bermental wirausaha, tangguh dan berorientasi memajukan perekonomian rakyat. Di beberapa perguruan tinggi, mata kuliah wirausaha diajarkan kepada mahasiswa. Pada kenyataannya banyak materi perkuliahan yang hanya bersifat teori berwirausaha. Muatan motivasi dan dorongan untuk membuka usaha masih minim. Untuk mengelola koperasi dibutuhkan pemuda yang memiliki mental tangguh dan visi ekonomi kerakyatan memadai. Pola pikir ini perlu ditanamkan sejak dini melalui pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Agar para pemuda juga ikut ambil adil dalam perekonomian ini.
Mungkin dengan cara ini koperasi Indonesia bisa lebih maju dalam perekonomian dan lebih maju dan siap untuk menghadapi dunia globalisasi yang semakin maju dan berkembang.
http://anggita-nurul.blogspot.com/2012/10/cara-mensosialisasikan-koperasi-pada.html
http://ayumegadarmaberlianlestari.blogspot.com/2012/10/cara-mensosialisasikan-koperasi-kepada.html